INDIKATOR:
•
Menjelaskan pengertian sambungan
•
Menjelaskan macam-macam sambungan
•
Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja sambungan
keling
•
Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja sambungan las
•
Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja sambungan
baut
A. PENGERTIAN SAMBUNGAN
Mesin atau konstruksi terdiri
dari beberapa bagian, yang mana bagian
yang satu dengan yang lain akan dihubungkan. Salah satu cara untuk
menghubungkan suku bagian-suku bagian tersebut adalah dengan cara memberikan sambungan.
Sambungan adalah hasil dari penyatuan
beberapa bagian atau konstruksi dengan menggunakan suatu cara tertentu.
B. MACAM-MACAM SAMBUNGAN
Macam-macam sambungan
adalah sebagai berikut:
1. SAMBUNGAN TETAP, yaitu
sambungan yang hanya dapat dilepas dengan cara merusaknya.
Contoh:
sambungan keling dan sambungan las
2. SAMBUNGAN TIDAK TETAP, yaitu
sambungan yang dapat kita lepas dan dapat kita bongkar tanpa merusak sesuatu.
Contoh:
sambungan baut, sambungan pasak dan sambungan
pena.
C. SAMBUNGAN KELING
Sambungan keling
adalah sambungan
yang digunakan untuk menyambung plat dan batang profil. Untuk membuat sambungan
ini digunakan PAKU KELING yang dibuat di pabrik khusus dengan kepala terpasang
yang dilantak.
Bentuk Kepala Paku
Keling
Fungsi Sambungan Keling
1/ Sebagai sambungan
kekuatan dalam konstruksi baja dan konstruksi logam ringan.
Contoh
: Konstruksi Bertingkat, Konstruksi Jembatan dan konstruksi Pesawat Angkat
2. Sebagai sambungan kekuatan kedap
Contoh
: Konstruksi ketel dan pipa tekanan tinggi. Tapi untuk saat ini dalam pembuatan
ketel biasanya menggunakan sambungan las.
3. Sebagai sambungan kedap yg tidak memiliki
tekanan
Contoh
: tangki, cerobong asap, pipa penurun.
4. Sebagai sambungan paku
untuk kulit pelat.
Contoh:
Konstruksi Kendaraan dan Konstruksi Pesawat Terbang.
Cara melakukan sambungan dengan Keling
Bentuk Kampuh Keling
Kampuh keling dibuat menurut
kebutuhan kekuatan dan kerapatan yang dikehendaki.
Macam-macam kampuh keling adalah
sebagai berikut:
1. Kampuh Berimpit (Kampuh
Bilah Tunggal dikeling Tunggal)
Kampuh berimpit biasanya
digunakan untuk kekuatan kecil, sedang dan juga sambungan yang hanya memerlukan
kerapatan.
Jika diperlukan kerapatan, maka
antara kedua plat itu diberi perekat.
2. Kampuh Bilah
Tunggal (Kampuh Bilah Tunggal dikeling Ganda)
Kampuh
ini dibuat untuk sambungan yang tidak mendapat gaya tarik terlalu besar.
3. Kampuh Bilah Ganda
Kampuh
ini banyak digunakan untuk sambungan yang menghendaki kekuatan dan karapatan
pada tekanan tinggi. Kampuh ini dapat dikeling tunggal, 2 baris atau 3 baris
Penerapan Sambungan
Keling
Macam-macam penerapan
sambungan keling, yaitu:
1. Sambungan Kuat.
Contoh
: Sambungan keling kerangka bangunan, jembatan dan blok mesin
2. Sambungan Kuat dan Rapat.
Contoh:
Sambungan keling ketel uap, tangki-tangki dan dinding kapal
3. Sambungan Rapat.
Contoh:
Sambungan tangki-tangki zat cair dan bejana tekanan rendah.
MENGHITUNG KEKUATAN SAMBUNGAN KELING
Untuk menghitung kekuatan
sambungan paku keling, seluruh pembebanan dianggap bekerja pada paku kelingnya.
Untuk perhitungan pada sambungan
keling Kampuh Berimpit (Kampuh Bilah Tunggal dikeling tunggal) adalah sebagai
berikut:
Pada gambar di atas, beban sebesar
F bekerja pada penampang A atas dasar geseran.
Maka besarnya F dapat kita cari
dengan rumus:
F
= n . Л/4 . D² . σg
4F = n . Л . D² . σg
----------------->
Di mana:
F
= beban dalam kg
n
= jumlah paku
D
= diameter paku dalam cm
σg = tegangan geser dalam kg/cm²
Untuk menentukan
ukuran plat yang sesuai yaitu :
Bila tebal plat (s) dan lebar
plat (b), maka plat tersebut akan putus tertarik, bila tidak mampu menahan
gaya luar yang diberikan. Sehingga tegangan yang terjadi pada penampang plat
yaitu tegangan tarik.
Di mana :
σt = tegangan tarik izin
F =
gaya luar yang bekerja
A = luas penampang plat yang akan putus.
Untuk luas penampang yang
kemungkinan akan putus adalah : A = ( b – D ). s
Di mana : b = lebar plat , s = tebal plat
Maka untuk menentukan Lebar
Plat(b) adalah sbb:
LATIHAN SOAL
Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling tunggal,
direncanakan menerima beban sebesar 1000 kg. Bila bahan plat mempunyai tegangan
tarik izin 137,3 kg/cm 2
dan bahan paku dengan tegangan geser izinnya 109,8 kg/cm2 serta tebal
plat 4 cm
Tentukanlah: a. Diameter paku keling yang sesuai
b. Lebar plat yang dibutuhkan
Penyelesaian:
Diketahui : F = 1000 kg
, s = 4 cm ,
n = 1
σt = 137,3 kg/cm²
σg = 109,8 kg/cm²
Ditanya: a. Diameter paku keling (D)
b. Lebar Plat (s)
Jawab: a.
Jadi Diameter Paku keling yang
sesuai adalah 3,406cm
b. Lebar plat yang dibutuhkan
(b):
Jadi
lebar plat yang dibutuhkan adalah 5,226cm
Latihan Soal
Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling tunggal,
direncanakan menerima beban sebesar 100 kg. Bila bahan plat mempunyai tegangan
tarik izin 137,3 kg/cm 2
dan bahan paku dengan tegangan geser izinnya 109,8 kg/cm2 serta tebal
plat 1 cm
Tentukanlah: a. Diameter paku keling yang sesuai
b. Lebar plat yang dibutuhkan
Penyelesaian:
Diketahui : F = 100 kg
, s = 1 cm , n
= 1
σt = 137,3 kg/cm²
σg = 109,8 kg/cm²
Ditanya: a. Diameter paku keling (D)
b. Lebar Plat (s)
Jawab: a.
Jadi Diameter Paku keling yang
sesuai adalah 1,077 cm
b. Lebar plat yang dibutuhkan
(b):
Jadi
lebar plat yang dibutuhkan adalah 1,805 cm
D. SAMBUNGAN LAS
Mengelas adalah menyambung dua bagian
logam dengan cara memanaskan sampai suhu lebur dengan memakai bahan pengisi
atau tanpa bahan pengisi.
Sistem sambungan las ini termasuk
jenis sambungan tetap dimana pada konstruksi dan alat permesinan, sambungan las
ini sangat banyak digunakan.
Untuk menghitung kekuatan
sambungan las ini, disesuaikan dengan cara pengelasannya serta jenis pembebanan
yang bekerja pada penampang yang dilas tersebut.
Keuntungan sambungan
Las dibanding dengan Sambungan Keling dan Sambungan Baut:
1. Kampuh las lebih ringan, hanya
sekitar 1 - 1,5% dari berat konstruksi. Untuk sambungan Keling & Baut
mempunyai berat 2,5 – 4 % dari berat konstruksi.
2. Bagian yang akan dilas pada
umumnya tidak perlu diberi lapisan lagi, misalnya dengan bahan pelat atau yang
sejenis.
3. Lebih efisien, terutama
terhadap tegangan tarik, sebab tidak ada lubang yang melemahkan penampang
batang tarik
Kekurangan pada
sambungan las adalah kwalitas sambungan las sangat tergantung pada
keahlian juru las.
Metode Mengelas ada 3,
yaitu:
Las Tempa
Las Otogin (Las Gas)
Las Listrik
Keterangan
Las Tempa
Pada metode Las Tempa,
kedua bagian ujung yang akan disambung dipanaskan mendekati suhu lebur,
ditempelkan lalu ditempa atau dipukul berkali-kali sehingga menjadi satu
sambungan yang homogen. Untuk sambungan Las Tempa ini tidak menggunakan logam
pengisi atau tidak menggunakan bahan tambah.
2. Las Otogin (Las
Gas)
Pada metode dengan Las Otogin, kedua bagian
yang akan disambung dipanaskan sampai mendekati titik leburnya menggunakan api
yang berasal dari campuran gas asetilin dan gas asam, kemudian pada bagian yang
hampir meleleh tersebut diisi dengan lelehan kawat las
3. Las LISTRIK
Las busur listrik umumnya disebut las
listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan
nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung.
Pada bagian yang terkena busur
listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur
listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis.
Logam cair dari elektroda dan
dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua
logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam
tersebut.
Intalasi Las Listrik
Proses
Las Listrik
Pengkutuban langsung
BENTUK-BENTUK KAMPUH
LAS
Kampuh las adalah bentuk
persiapan pada suatu sambungan. Umumnya hanya ada pada sambungan tumpul, namun
ada juga pada beberapa bentuk sambungan sudut tertentu, yaitu untuk memenuhi
persyaratan kekuatan suatu sambungan sudut.
Bentuk kampuh las yang
banyak dipergunakan pada pekerjaan las dan fabrikasi logam adalah :
1. Kampuh I (open square butt)
2.
Kampuh V (single Vee butt)
3.
Kampuh X (duoble Vee butt)
4.
Kampuh
U (single U butt)
5.
Kampuh K/ sambungan T dengan penguatan pada kedua sisi
(reinforcemen on T-butt weld )
6.
kampuh
J/ sambungan T dengan penguatan satu sisi
(single J-butt weld ).
Bentuk Kampuh Las:
Aplikasi Simbol Las
Pada pekerjaan las dan fabrikasi
logam gambar kerja sangat memegang peranan penting, terutama tentang simbol las,
karena dengan adanya simbol las seorang pekerja akan dapat menentukan
konstruksi sambungan yang akan dikerjakan. Oleh karena itu pemahaman tentang
simbol-simbol las sangat perlu
dikuasai oleh seseorang yang bekerja di bidang las dan fabrikasi logam.
Berikut ini adalah macam-macam
simbol las secara umum/ dasar yang digunakan dalam berbagai konstruksi pengelasan :
Baut adalah salah satu alat penyambung
profil baja, selain paku keling dan las. Baut yang lazim digunakan sebagai alat
penyambung profil baja adalah baut hitam dan baut berkekuatan tinggi.
Sistem sambungan dengan
menggunakan Mur & Baut ini, termasuk sambungan yang dapat dibuka tanpa merusak
bagian yang disambung serta alat penyambung ini sendiri.
Bagian–bagian terpenting dari mur dan baut adalah pada ulir nya.
Sambungan baut dilakukan dengan
cara suatu pasak melintang (baut) dipasang pada suatu lubang, yang dengan
menembus masuk pada bagian konstruksi yang disambungkan.
Fungsi sambungan baut
pada konstruksi mesin:
•
Pengamanan bagian atas dan bawah suatu kotak roda
gigi
•
Untuk pengaturan kekuatan putar atau kekuatan
luncur dari naf terhadap poros
•
Untuk sambungan fleksibel atau bantalan dari
sirip, batang, piringan dan rol
•
Untuk penghenti dari pegas, batang dan semacamnya
Contoh macam-macam
Baut dan Penggunaan Sambungan baut pada konstruksi baja dan lain-lain
Beberapa keuntungan
penggunaan sambungan mur baut :
1. Mempunyai kemampuan yang tinggi dalam
menerima beban.
2.
Kemudahan dalam pemasangan
3.
Dapat digunakan untuk berbagai kondisi operasi
4.
Dibuat dalam standarisasi
5.
Efisiensi tinggi dalam proses manufaktur
Kerugian utama
sambungan mur baut adalah: Mempunyai konsentrasi tegangan yang tinggi di
daerah ulir
Macam-macam bentuk ulir
Macam-macam bentuk ulir
•
Ulir Segi tiga
•
Ulir Segi empat
•
Ulir Trapesium
•
Ulir Bulat
•
Ulir gergaji
Dalam perdagangan ulir sudah distandarisasikan & bentuk ulirnya dapat bermacam-macam yaitu:
1. Standard British Witworth ulir sekrup
2. British Association ulir sekrup
3. American National Standar ulir sekrup
4. Unified Standar ulir sekrup
5. Square thread ( Ulir sekrup bujur sangkar)
6. Acme Thread
7. Ulir sekrup bulat ( Knuckle thread )
8. Ulir sekrup trapesium ( Buttress thread )
9. Ulir sekrup metris(
Metric thread )
Pada saat ini ulir yang
terdapat didalam perdagangan,
ada dua standard yang dipakai yaitu:
Standard
British Witworth dengan ciri-cirinya:
-Simbolnya W
misalnya W ½“ artinya diameter luarnya adalah ½ inchi
-ukurannya dalam satuan inchi
-sudut puncak (alpha) =
55 derajat
b. Standard Metris(SI) :
-
Simbolnya(M), misalnya M20 artinya diameter luarnya
adalah 20 mm
-
Semua ukuran dalam tabel dan gambar dalam satuan(mm)
-
Sudut puncak (alpha) = 60 derajat
SIMBUL BAUT dan MUR
Contoh:M 8 x 1.25-4T
M = Jenis Ulir
“M” kependekan dari ulir metrik
8 = diameter luar baut
1.25 = tinggi alur
(mm)
4T = kekuatan
Nomor menunjukkan 1/10
dari daya rentang minimum dalam unit of kgf/mm2, dan huruf adalah kependekan
dari “daya rentang”. Kekuatan distempelkan pada baut kepala.
2 komentar:
blognya cukup bagus
penyusunan yang rapi
Posting Komentar