A. Gravitasi
Pada abad XVI Masehi, Newton mengemukakan
bahwa ada suatu ”gaya pada suatu jarak” yang memungkinkan dua benda atau lebih
saling berinteraksi. Istilah tersebut oleh Michael Faraday, pada abad XVIII
diubah menjadi istilah medan. Medan adalah tempat di sekitar suatu besaran
fisik yang masih dipengaruhi oleh besaran tersebut dalam suatu satuan tertentu.
Sebagai contoh, gaya gravitasi akan bekerja pada massa suatu benda yang masih
berada dalam medan gravitasi suatu benda atau planet. Jika medan gravitasi
sudah dapat diabaikan maka sebuah massa
yang berada di sekitar besaran benda tersebut tidak dapat
dipengaruhi. Dengan demikian, dapat diketahui, meng apa daun yang massanya
lebih kecil dibanding bulan yang massanya jauh lebih besar dapat ditarik oleh
bumi. Berikut ini akan kita pelajari lebih jauh tentang gaya gravitasi.
1. Gaya Gravitasi
Isaac Newton dilahirkan di Inggris pada tahun 1642. Newton berhasil menemukan
kalkulus dan teori gravitasi. Konon, teori gravitasi yang ditemukan Newton
diilhami dari peristiwa jatuhnya buah apel yang dilihatnya. Ia heran mengapa
buah apel jatuh ke bawah dan bukan ke atas. Newton meninggal pada usia 85 tahun
(tahun 1727).
Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan bahwa
gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik antara dua benda dipengaruhi jarak kedua
benda tersebut, sehingga gaya gravitasi bumi berkurang sebanding dengan kuadrat
jaraknya. Bunyi hukum gravitasi Newton adalah setiap partikel di alam semesta
ini akan mengalami gaya tarik satu dengan yang lain. Besar gaya tarik-menarik
ini berbanding lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara keduanya.
Secara matematis, hukum gravitasi Newton dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
F : gaya tarik-menarik antara kedua benda (N)
M1 :
massa benda 1 (kg)
m2 :
massa benda 2 (kg)
r : jarak kedua benda (m)
G : tetapan gravitasi
Pada persamaan 2.1 muncul konstanta G.
Konstanta ini menunjuk kan nilai tetapan gravitasi bumi. Penentuan nilai G per
tama kali dilakukan oleh Henry Cavendish dengan menggunakan neraca torsi.
Neraca ter sebut kemudian dikenal dengan neraca Cavendish. Pada neraca
Cavendish terdapat dua buah bola dengan massa berbeda, yaitu m dan M.
Perhatikan gambar 2.2 di samping! Kedua bola
pada gambar 2.2 dapat bergerak bebas pada poros dan tarik-menarik,
sehingga akan memuntir serat kuarsa. Hal ini menyebabkan cahaya yang memantul
pada cermin akan bergeser pada skala. Setelah meng konversi skala dan
memerhatikan jarak m dan M serta massa m dan M,
Cavendish menetapkan nilai G sebesar 6,754 × 10-11 N.m2/kg2.
Nilai tersebut kemudian disempurnakan menjadi:
G =
6,672 × 10-11 N.m2 /kg2.
Gaya gravitasi merupakan besaran vektor.
Apabila suatu benda mengalami gaya gravitasi dari dua atau lebih benda sumber gravitasi
maka teknik mencari resultannya menggunakan teknik pencarian resultan vektor.
Dalam bentuk vektor gaya gravitasi dirumuskan:
2. Medan Gravitasi
Sebagaimana telah kita singgung pada awal bab
ini bahwa benda akan tertarik oleh gaya gravitasi benda lain atau planet jika
benda tersebut berada dalam pengaruh medan gravitasi. Medan gravitasi ini akan
menunjukkan besarnya percepatan gravitasi dari suatu benda di sekitar benda
lain atau planet. Besar medan gravitasi atau percepatan gravitasi dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Keterangan:
g :
medan gravitasi atau percepatan gravitasi (m/s2)
G :
tetapan gravitasi (6,672 × 10-11 N.m2/kg2)
M :
massa dari suatu planet atau benda (kg)
r :
jarak suatu titik ke pusat planet atau pusat benda (m)
Hal yang perlu diperhatikan dalam membahas medan gravitasi atau
percepatan gravitasi adalah konsep bahwa massa benda dan berat benda tidaklah
sama. Massa benda di mana pun tetap, namun berat benda di berbagai tempat belum
tentu sama atau tetap. Besar percepatan gravitasi yang dialami semua benda
di permukaan planet adalah sama. Jika selembar kertas jatuh ke tanah lebih
lambat dari sebuah kelereng, bukan disebabkan karena per cepatan gravitasi di
tempat tersebut berbeda untuk benda yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh
adanya hambatan udara yang menahan laju kertas tersebut.
Hukum Newton juga menunjukkan bahwa pada
umumnya jika sebuah benda (misalnya planet) bergerak mengelilingi pusat gaya
(misalnya matahari), benda akan ditarik oleh gaya yang berubah sebanding dengan . Lintasan benda tersebut dapat be rupa elips, parabola, atau
hiperbola.
Hukum gravitasi Newton juga dapat diterapkan
pada gerak benda-benda angkasa. Sebelum masuk ke penerapan tersebut, kita
pelajari terlebih dahulu tentang pergerakan benda-benda angkasa. Pergerakan
benda-benda angkasa telah dipelajari oleh Johanes Kepler dan dinyatakan dalam
hukum-hukum Kepler.